KEJADIAN
1:2
Kejadian 1:2 “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi
samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.”
Dalam ayat ini kita melihat ada
sebuh pernyataan yang tidak masuk di akal, bagaimana mungkin Allah yang
menciptakan langit dan bumi dalam ayat 1 menghasilkan sebuah kalimat
sumbang,”...gelap gulita menutupi samudera raya...”
Inlah yang menjadi dasar dari
beberapa penafsir yang menafsirkan bahwa ada suatu kejadian yang dahsyat, ada
suatu kecelakaan yang besar terjadi yang mengakibatkan bagaimana bumi purba ini
mengalami keadaan belum berbentuk (campur baur) dan kosong.
Apakah yang terjadi di antara ayat 1
dan 2a ini???
Kita bisa melihatnya di dalam kitab
Yehezkiel mengenai apa yang terjadi di antara ayat 1 dan 2a ini. Sebuah
kejadian yang besar, sebuah kecelakaan besar yang terjadi pada masa purba itu
yang akan membuka sebuah pemahaman kita mengenai dunia roh.
Yehezkiel 28:14-17 “Kuberikan tempatmu dekat kerub
yang berjaga, di gunung kudus Allah engkau berada dan berjalan-jalan di tengah
batu-batu yang bercahaya. Engkau tak bercela di dalam tingkah lakumu sejak hari
penciptaanmu sampai terdapat kecurangan
padamu. Dengan dagangmu yang besar engkau penuh dengan kekerasan dan
engkau berbuat dosa. Maka Ku buangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang
berjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya. Engkau
sombong karena kecantikanmu, hikmatmu engkau musnahkan demi semarakmu. Ke bumi
kau Ku lempar, kepada raja-raja engkau Ku serahkan menjadi tontonan bagi
matanya.”
Inilah yang terjadi di antara ayat 1
dan 2a, yaitu kejatuhan dari malaikat yang bernama Lucifer. Dikatakan bahwa
Lucifer ini awalnya tidak bercela tingkah lakunya, dari awal penciptaan. Tetapi
mulailah ada kecurangan yang ditemui oleh Allah dalm diri Lucifer. Kecurangan
seperti apakah? Yaitu kesombongan karena keelokkannya, kecantikannya, dan
tempatnya (kedudukannya) di gunung Allah.
Yesaya 14:12-15 “wah, engkau telah jatuh dari langit,
hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai
yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku
hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku, dan aku hendak duduk di
atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya,ke dalam
dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam ke liang
kubur.”
Inilah yang menjadi kecurangan dalam
diri dari Lucifer, yaitu ciptaan yang hendak menyamai Sang Pencipta, bahkan
ingin menjadi sang pencipta. Jelas tidaklah mungkin! Lucifer menyombongkan
kedudukannya, karena itulah dia merasa dirinya hebat, sehingga dia lupa diri,
dibutakan dari kenyataan bahwa dia hanyalah ciptaan. Sehingga akhirnya yang
terjadi adalah Lucifer harus dicampakkan ke bumi, di buang jauh dari hadirat
Allah. Karena kecurangan yang ada dalam diri Lucifer terus ada, karena itulah
kita mengenal Lucifer sebagai malaikat yang jatuh atau Iblis. Inilah cikal bakal
dari sang penguasa bumi ini.
Bagaimana dengan anda? Masihkah anda
sadar dengan siapa diri anda di hadapan sang pencipta? Masihkah hati anda benar
di hadapan Sang Pencipta? Atau anda sudah mulai bagaikan kacang lupa kulitnya,
Karena jabatan anda yang mungkin tinggi di dunia sehingga anda mulai
menyangkali bahwa ada 1 Oknum yang lebih hebat, lebih besar, lebih berhikmat,
lebih pintar, dll dalam dunia ini? Jagalah jangan sampai ada kecurangan dalam
hidup kita sehingga kita akhirnya harus dicampakkan ke tempat yang paling
rendah karena kesombongan kita seperti Lucifer yang tidak sadar diri. Janganlah
kita mulai merasa hebat karena status kita dan jabatan kita dalam dunia
pekerjaan, pelayanan dan kehidupan bersosialisasi mungkin lebih tinggi dari
orang-orang sekitar dan akhirnya kita berlaku seolah-olah kita adalah “tuhan”
bagi meraka. Memperlakukan mereka sebagai “ciptaan” dan kita berlaku sebagai
“pencipta”. Tuhan Yesus memberkati. DS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar