Minggu, 29 Maret 2020

KEJADIAN 2:8-9 (Part 1)


KEJADIAN 2:8-9

Kej 2:8  Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Kej 2:9  Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Kata “selanjutnya”, dalam mengawali ayat 8 ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah adalah pribadi yang selalu bergerak, aktif, progresive, selalu maju, tidak diam, stagnan. Bahkan setelah minggu restorasi sekalipun (pemulihan), Allah terus menerus bekerja.

Yoh 5:17  Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."

Wow, sungguh luar biasa bukan Allah yang kita sembah ini, bahkan Yesus sendiri mengatakan sampai pada zamanNya itu, Allah Bapa masih aktif bekerja. Bekerja dalam kehidupan umat manusia, bekerja dalam mendatangkan kebaikan sekalipun keadaan zaman yang kita tinggalkan ini adalah zaman yang jahat sekalipun, Allah tidak kalah terhadap kejahatan.

Inilah yang menjadi polemik, pertanyaan dari zaman ke zaman.

Kita bertanya-tanya mengenai bagaimana mungkin, jika Allah adalah Allah yang selalu bekerja mendatangkan kebaikan, mengapa banyak sekali kejahatan yang terjadi di muka bumi ini. Dari penembakan yang terjadi di sekolah-sekolah, pembegalan, perampokan, tsunami yang menelan banyak korban jiwa di berbagai belahan dunia ini, virus Corona yang hadir di awal tahun 2020. Ini yang menjadi senjata dari kalangan skeptis Kristen, sebagai pembukti bahwa Allah bukanlah Pribadi yang Omnipotence, Mahakuasa.



Kejahatan bukanlah sebuah benda atau suatu substansi, tetapi keadaan yang kekurangan kebajikan. Seperti ketulian. Ketulian bukanlah sebuah benda, tetapi keadaan yang berkurangnya pendengaran atau hilangnya pendengaran. Kejahatan alam merupakan kerusakan di dunia fisik kita yang menyakitkan bagi umat manusia, meliputi banjir, gempa bumi, tsunami atau pun kanker sakit penyakit. Kejahatan moral dihasilkan dari tingkah laku dan keputusan-keputusan makhluk-makhluk yang melanggar kehendak Allah, misalnya pencurian, pembegalan, perang, atau rasisme.



Sekarang pertanyaannya adalah, jika Allah itu adalah Allah yang Mahabaik, selalu bekerja, Mahatahu, dan Maha-pengasih, mengapa bisa muncul kejahatan?

Saya yakin, ini pun pasti pernah bahkan sering muncul dalam benak pikiran kita. Sebuah pertanyaan urban, yang akan selalu ditanyakan dari generasi kepada generasi. Bahkan sering sekali pertanyaan-pertanyaan itu pun menjadi sebuah tembok pemisah dari diri manusia, untuk tidak mau menerima bahkan menolak kebaikan dan kasih Allah.

Sekarang marilah kita membahas kedua pertanyaan: 
darimanakah asal kejahatan itu? Dan dapatkah kejahatan dan Allah Kristen keduanya itu nyata?

Ketika kita mendengar mengenai peristiwa-peristiwa kejahatan, kebanyakan dari kita pasti akan langsung menyalahkan Allah. Dunia ini diciptakan oleh Allah, maka kita pun mulai berpikir dan berasumsi bahwa entah bagaimana maka sumber segala kejahatan di dunia ini pun adalah karena Allah. Tetapi Alkitab mencatat bahwa segala yang diciptakan oleh Allah semuanya itu adalah “sangat baik” (Kej 1:31).

Tetapi, kita semua tahu bahwa sesaat setelah penciptaan, Lucifer malaikat Allah yang memiliki kehendak bebas pun mulai memakai kehendak bebasnya itu untuk melawan Allah dan memberontak kepadaNYa. Dan selanjutnya, melalui setan di taman Eden, ia memikat pasangan manusia pertama dalam memakai kehendak bebasnya untuk melawan perintah dan titah Allah, yaitu memakan buah pengetahuan baik dan jahat. Hasilnya adalah, kejatuhan manusia dan akhirnya kejahatan pun menjadi bagian dari kehidupan manusia, dan menjadi bagian dari dunia kita ini.
Intinya adalah Allah bukanlah sumber dari kejahatan-kejahatan yang ada di muka bumi ini – setanlah yang menjadi sumbernya, dan sekarang adalah kita, manusia yang dikuasai oleh daging dan ego kita.

Dan inilah yang dilakukan para teolog-teolog sepanjang abad, yaitu mencoba beberapa cara untuk menyelesaikan masalah kejahatan. Salah satu telah disebutkan – ciptaan-ciptaan itu memilki kehendak bebas, oleh sebab itu ia berpotensi untuk melakukan kejahatan, dan memunculkan kejahatan ke dalam dunia kita. Dan kita pun harus mengingat bahwa permainan kosmis ini pun belum berakhir. Kita mungkin belum melihatnya sekarang, tetapi bahkan kadang-kadang Allah mengubah kejahatan menjadi kebaikan. 



Sebagai contoh yang indah, perjalanan hidup Yusuf menjadi sebuah cerminan bagi kita orang-orang kristen.
     
     Kej 50:20  Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Sebagai kesimpulan, Allah adalah tetap Allah yang terus bekerja dalam hidup kita manusia. Dia tetap Allah yang baik, kita tidak dapat menyalahkan Allah atas kejahatan-kejahatan yang ada maupun yang terjadi dalam hidup kita. Kejahatan muncul karena adanya kehendak bebas dari semua makhluk ciptaan Allah. Di tengah-tengah dunia yang sudah jatuh ini, kita harus senantiasa mempercayai Allah dan janji-janjiNya yang membawa kebaikan.

Rom 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Allah adalah Sang Pemenang kita, yang tak mungkin gagal dalam mengalahkan kejahatan-kejahatan yang ada di dunia ini. Dia Allah yang terus bekerja. Kejahatan dan Allah keduanya adalah nyata. Dan Allah sering mengijinkan kejahatan terjadi untuk mengingatkan kita akan sebuah dunia yang sudah Allah siapkan, sebuah dunia yang tidak akan ada kejahatan, air mata dan ratap tangis. Dunia itu menanti kita. (sumber: 5 menit apologetika; DR. Rick Cornish) DS.

Tidak ada komentar:

KEJADIAN 2:8-9 (Part 1)

KEJADIAN 2:8-9 Kej 2:8   Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang d...