Minggu, 24 Agustus 2014

KEJADIAN 1:9-13 part 2


Kej 1:10-13  Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.
DARAT
                Setelah Allah menempatkan air dalam suatu wadah, selanjutnya Allah menciptakan daratan sebagai tempat untuk mahluk hidup dapat hidup, dan segala tanaman, tumbuh-tumbuhan dapat bertumbuh.
DARAT   אֶרֶץ   'erets  
          Bumi, tanah, daratan, daerah, wilayah, ladang, padang, tanah lapang.
Dalam mempelajari kitab kejadian ini banyak hal bisa kita pelajari, contohnya bagaimana Allah dalam penciptaanNya selalu memisahkan apa yang tidak baik dengan yang baik. Bagaimana ada keteraturan dalam segala hal yang Allah telah lakukan. Allah memisahkan air yang di bawah dan yang di atas, lalu Allah memisahkan tempat yang basah dengan yang kering, bahkan dalam menumbuhkan pohon-pohon, dan tumbuh-tumbuhan pun Allah menghendaki sesuatu yang dapat menghasilkan demi kesenangan Allah atau sesuatu yang tidak sia-sia. Allah tidak menhendaki sesuatu yang sia-sia.
          Ketika Allah membuat, menciptakan dan memulihkan keadaan bumi ini. Ini adalah suatu penggambaran mengenai bagaimana Allah yang kita sembah pun dapat memulihkan keadaan kita, bahkan membuat kehidupan kita yang tadinya mungkin “tidak berbentuk”, “campur baur”, dan kegelapan memenuhi hati dan pikiran kita, Allah sanggup membuat itu semua kembali teratur, dan tertata rapi. Sehingga hidup kita pun mengalami pertumbuhan, perubahan, bahkan berbuah demi kesenangan Allah dan kemuliaanNya.
Kej 1:11-12  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Sampai Allah membuat hidup kita dan Allah melihat hidup kita, bahkan sampai kita dapat melihat dengan mata kepala sendiri bahwa SEMUANYA ITU BAIK ADANYA. Sampai semua itu terjadi dalam perjalanan hidup kita, maka selesailah sudah apa yang Allah perbuat dalam hidup kita ini secara pribadi
2Kor 5:17  Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

MENUMBUHKAN    דָּשָׁא        dâshâ'
                   Bertunas, membawa keluar, sumber, membuka, bertumbuh.
          Allah membawa pertumbuhan, perkembangan, membawa keluar segala tunas, pohon-pohonan, dan tumbuh-tumbuhan. Dengan kata lain bumi dapat menghasilkan segala macam pohon-pohonan dan tumbuh-tumbuhan karena memang Allah yang memerintahkannya untuk menumbuhkannya.
Demikian juga dengan hidup manusia, tidak mungkin kita akan alami pertumbuhan, perkembangan, bahkan berbuah dalam hidup kita jika tidak ada campur tangan Allah dalam hidup kita. Sehebat apa pun manusia dalam bekerja, dalam berpikir, dalam menghasilkan sesuatu, sekali lagi kalau bukan Tuhan, semua hal sudah kita peroleh bahkan yang akan kita peroleh akan menjadi sia-sia tanpa campur tangan Tuhan. Bahkan semua harta dan segala kekayaan yang ada di dunia ini pun akan menjadi sesuatu yang hampa jika tidak ada Allah dalam hidup kita. Karir, ketenaran, kekayaan, bahkan kepuasaan sekali pun semua akan menjadi sia-sia.
          Ketika ada pertumbuhan dan kehidupan yang menghasilkan buah lah maka hidup kita akan penuh dengan arti dan makna. Inilah yang perjanjian Baru tekankan mengenai kehidupan yang berbuah, suatu penggambaran mengenai masa-masa Allah memulihkan keadaan bumi kita.
Gal 5:22-23  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Yoh 15:16  Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
1Kr 3:6-9  Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Jika Dia adalah Allah yang menciptakan segala bumi ini dengan isinya, bahkan tata surya dengan segala penghuninya, dan Allah tahu nama-nama semua bintang yang ada di tata sruya ini, masakan Dia tidak tahu akan setiap aspek hidup kita? Masakan Dia tidak perduli akan hidup kita? Akan segala hak kita umatNya yang senantiasa mencari Dia, berharap dan percaya kepada Dia?
Yes 40:26-29  Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Inilah yang menjadi Firman Allah yang disampaikan kepada bangsa Israel pada masa itu, dan bagaimana Allah menantang Israel, adakah Dia melupakan bangsa Israel?
Adakah Dia tidak memperdulikan hak Israel?
Adakah Dia menjadi lelah dan menjadi lesu atas segala sikap, perbuatan, dan perkataan bangsa Israel terhadap diriNya?
Adakah Dia menyerah dengan Israel?
TIDAK!
Allah tetap terus manyatakan kasih setiaNya kepada bangsa yang tegar tengkuk ini, bahkan sampai sekarang pun Allah tetap setia terhadap bangsa Israel yang tegar tengkuk ini.
Apa lagi dengan kita yang percaya kepadaNya melalui darah Yesus Kristus, melalui pengorbanan Sang Firman, pengorbanan AnakNya yang rela mati bagi kita.
Jangan menyerah, jangan berputus asa, jangan mundur hanya karena saat ini hidup kita belum bertumbuh, belum manghasilkan sesuatu, belum berbuah, belum mengalami perubahan, jika saat ini kita masih melihat belum ada keteraturan dalam hidup kita, segala sesuatu bahkan masih berantakan, hidup kita masih hancur porak poranda tidak karuan, tetap percaya dan berharap kepada Allah.
Dia mengenal kita, Dia tahu setiap nama kita, masa lalu kita, bahkan setiap musim hidup yang kita jalani dan lewati, Dia tahu dan Dia perduli. Jangan menyerah terhadap perngharapan yang Allah berikan, karena Allah pun belum menyerah terhadap hidup kita. Tetap semangat jalani hari-hari kita, ingat segala sesuatu ada waktu dan musimnya.
Tuhan Yesus memberkati.DS

Kamis, 21 Agustus 2014

KEJADIAN 1:9-13


LAUT
Kej 1:9-13  Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Di hari yang ke-3 ini sebenrnya ada 2 kejadian yagn terjadi.
1. Penciptaan darat dan laut,
2. Penciptaan tumbuh-tumbuhan yang berbiji, pohon buah-buahan yang berbiji.

Sebenarnya ada hal yang luar biasa yang sedang Allah tunjukkan di sini juga, yaitu mengenai LAUT.
Kej 1:9-10 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Di dalam ayat sebelumnya kita melihat bagaimana dikatakan bahwa air sebelumnya memenuhi tatanan tata surya, atau dengan kata lain bahwa tata surya ini “tenggelam” di dalam air yang begitu banyaknya. Termasuk bumi purba kita ini.

2Pt 3:5  Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.

Dalam surat Petrus ini kita melihat bahwa rasul Petrus menyatakan bahwa bumi yang dahulu telah binasa oleh air bah. Tidak di ketahui ini peristiwa bumi yang mana. Tetapi ada penafsiran bahwa bumi yang dimaksud ini adalah bumi sebelum Kejadian 1:1. Di sini juga dikatakan bahwa bumi kita ini berasal dari air, diciptakan oleh air atau bahan dasar air.

Ayb 26:10  Ia telah menarik garis pada permukaan air, sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap.

Dalam kitab Ayub ini kita melihat mengenai sebuah pemahaman mengenai adanya laut dan batasan yang telah Tuhan berikan, bahwa batasan itu juga sebagai suatu batasan untuk memisahkan terang dan gelap.

    Ayb 38:8-11  Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? -- ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!

Jika memperhatikan mengenai penciptaan laut ini, ternyata Allah sengaja membuat batasan bagi air yang ada di bawah ini dengan tujuan agar tidak kembali membual, atau kembali membinasakan bumi ini. Menenggelamkan bumi dengan air. Jadi jika kita menarik kesimpulannya, maka laut berbicara mengenai penghukuman Allah, sebuah dunia yang penuh dengan misteri.


Ams 8:28-29  ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi.

Allah telah menentukan batas terhadap laut, agar laut tidak kembali membinasakan bumi ini. Jika kita senang dengan legenda, atau cerita-cerita rakyat, maka kita akan melihat bahwa banyak kisah-kisah mengenai sebuah peradaban yang akhirnya hilang atau binasa ditelan oleh laut. Sebutlah salah satunya Atlantis. Atau juga jika dalam alkitab kita mengenal mengenai peristiwa dari Nuh.
Lalu apa yang dijelaskan mengenai laut dari perjanjian baru.
Why 7:2-3  Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
  • ·         Bumi dan Laut akan dirusakkan atau dihancurkan.

Why 12:12  Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
  • ·         Iblis telah turun ke dalam bumi dan laut.

Why 13:1-2  Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
  • ·         Binatang yang keluar dari dalam laut. Memang laut disini pun tidak bisa di artikan secara haurufiah. Mungkin ada makna yang lain mengenai laut dalam ayat ini.
Darat dan laut. Kata bumi dalam kitab wahyu, dalam bahasa aslinya pun merujuk kepada pengertian dari land, region, earth.
Maka kita melihat bagaimana bumi yang kita ciptakan ini beserta dengan laut ini semua akan dimusnahkan di akhir zaman ini. Tetapi jika kita berbicara bumi, maka ada janji bahwa Allah akan menciptakan langit dan bumi yang baru.
Tetapi mengenai laut....

Why 21:1  Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. 

         Dalam langit dan bumi yang baru, dikatakan bahwa LAUT pun tidak ada lagi. Mengapa?
         Jika kita tarik kesimpulan dari semua ayat yang telah kita baca, maka kesimpulannya adalah bahwa laut adalah sesuatu yang Allah ciptakan sebagai suatu pengingat akan penghukuman yang Allah pernah lakukan terhadap bumi yang dahulu, penghukuman Allah akan kejahatan manusia yang jahat, yang sudah tidak bisa lagi ditolerir. Maka dari pada itu, ketika langit dan bumi baru datang, tidak ada lagi laut, atau tidak ada lagi penghukuman terhadap manusia. Karena kita sudah senang selamanya berada di langit dan bumi yang baru.
         Haleluya! Inilah kemenangan kita di dalam iman kita. Karena itu biarlah kita selalu memisahkan diri kita dari segala hal yang tidak berkenan dengan kehendak Allah, agar kita pun dapat masuk ke dalam kesukaan yang besar yang Allah sediakan bagi kita di dalam kehidupan yang akan datang. Tuhan Yesus memberkati.DS

Senin, 18 Agustus 2014

KEJADIAN 1:6-8


KEJADIAN 1:6-8Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.”
HARI KEDUA
Penciptaan hari kedua adalah mengenai cakrawala yang memisahkan air yang di atas dan yang di bawah. Hari kedua ini pun kita melihat ada suatu pemisahan kembali yang Allah kerjakan.
CAKRAWALA   רָקִיעַ    râqı̂ya‛          asal kata        רקע   râqa‛
          Suatu ruang, bidang, permukaan yang luas, kelihatannya seperti lengkungan di langit, memperluas permukaan yang padat, sebuah kubah di langit yang mendukung  air di atasnya, menyebar, meluas, terbentang, terbentang, tersebar, ruang tanpa batas.
Memang cakrawala dalam dalam pemahaman orang Ibrani awal, dan para penafsir awal mereka menggambarkan cakrawala sebagai sesuatu lengkungan di langit yang luas terbentang dan mempunyai permukaan yang keras seperti logam. Sehingga pemikiran awal bahkan penafsiran awal menggambarkan bahwa Cakrawala ini atau dalam bahasa Inggris memakai kata FIRMAMENT, ditafsirkan sebagai kubah yang besar yang terbuat dari logam dan bersifat keras.
Mzm 150:1  Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Yeh 1:22  Di atas kepala makhluk-makhluk hidup itu ada yang menyerupai cakrawala, yang kelihatan seperti hablur es yang mendahsyatkan, terbentang di atas kepala mereka.
Yeh 1:23  Dan di bawah cakrawala itu sayap mereka dikembangkan lurus, yang satu menyinggung yang lain; dan masing-masing mempunyai sepasang sayap yang menutupi badan mereka.

 Jelaslah ini tidak masuk akal. Sehingga penafsir sekarang menafsirkan cakrawala sebagai sebuah sistem dari tatanan tata surya  yang terbentang luas di angkasa, yang terlihat jelas dari permukaan bumi kita ini tetapi tak terjangkau atau tak tersentuh oleh tangan-tangan manusia, sekalipun kita hidup di zaman modern, sekalipun dimana ilmu pengetahuan semakin maju. Bahkan ketika ilmu pengetahuan sekarang menemukan teleskop canggih pun untuk melihat tata surya kita ini, mereka harus juga mengakui bahwa semakin jauh mereka melihat dan menjangkau dengan teleskop canggih pun ternyata mereka menemukan sebuah kenyataan bahwa TATA SURYA kita ini atau CAKRAWALA kita ini benar-benar tidak ada ujungnya, karena itulah disebut ruang tanpa batas.
Tetapi cakrawala sendiri pun dalam Alkitab mulai menunjukkan sebuah penggambaran mengenai keadaan dari dunia roh yang tak dapat terjangkau oleh mata manusia ini.
Yeh 1:25  Maka kedengaranlah suara dari atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.
Yeh 1:26  Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.

Ada sebuah dimensi atau ruang yang bisa kita lihat dari Alkitab, yang sebenarnya menggambarkan sebuah ruang yang memang tidak bisa ditembus bukan karena kuat secara harafiah, tetapi memang tidak bisa ditembus karena keterbatasan mata jasmani kita ini.
Yeh 10:1  Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya.

Dalam kitab Yehezkiel ini kita melihat bagaimana ada sebuah takhta dikatakan oleh Yehezkiel dalam penglihatannya.
“Lalu Allah menamai cakrawala itu langit...”
Untuk mengerti lebih dalam lagi, maka kita akan sama-sama melihat mengenai pengertian dari langit. Karena ada 3 gagasan mengenai langit ini.
Sekarang perhatikanlah. Pada ayat ke-14 dikatakan: Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.” Yakni, matahari dan bulan dan bintang-bintang di atas cakrawala ini.
Sekarang perhatikan ayat yang ke-20 hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
Sekarang bagaimana? Sudahkah kita mengerti?
 
             Bahwa ternyata ada 3 langit dalam kitab kejadian ini yang Allah ingin tunjukkan kepada kita.
              Langit pertama adalah tempat burung beterbangan, langit kedua adalah tempat benda-benda penerang, dan langit yang ketiga adalah takhta Allah.
              Apakah benar seperti itu? Sekarang kita akan melihat apa yang dikatakan oleh perjanjian Baru mengenai cakrawala atau langit ini.

2Kor 12:2  Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga (heaven).

Memang dalam alkitab bahasa Indonesia memakai kata sorga, tetapi dalam bahasa aslinya menunjuk juga kepada langit.

        Jadi sekarang kita sudah melihat dengan jelas bagaimana penyingkapan mengenai takhta Allah itu memang sudah di buka sejak dari Perjanjian Lama, bahkan Taurat pun menggambarkan mengenai ada 1 takhta di di langit yang ke-3 yaitu takhta Allah. langit ke-3 ini lah yang tidak akan bisa ditembus oleh manusia, sehebat apa pun, secanggih apa pun peralatan yang dipakai tidak bisa menembusnya. Hanya saat kita mengalami kematian lah baru kita bisa menembusnya.

Masihkah kita mau menyangkal akan keberadaan surga itu? Masihkah kita tetap percaya bahwa sebenarnya manusia diciptakan oleh Allah untuk juga sama-sama masuk ke dalam langit yang ke-3 itu? Tetap setia mengiring Tuhan hingga kita juga mengalami pengalaman seperti rasul Paulus, pengalaman masuk ke dalam langit yang ke-3. Tuhan Yesus memberkati. DS

KEJADIAN 2:8-9 (Part 1)

KEJADIAN 2:8-9 Kej 2:8   Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang d...