PENCIPTAAN MANUSIA
Ada kata jamak dalam pernyataan Allah
dalam Dia berkata, “baiklah KITA...”
Apa yang dimaksud dengan kita? Apakah Allah yang di sembah oleh Abraham, Ishak
dan Yakub adalah memang benar Allah yang
lebih dari 1, yang menjadi kepercayaan manusia purba dan kuno pada masa
itu?
Tetapi Allah dalam Alkitab tidak
pernah mengajarkan bahwa Allah adalah 3 Allah. Jika kita memperhatikan dengan
seksama bagaimana Allah sampaikan kepada bangsa israel...
Ulg
6:4
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Allah menunjukkan kepada kita bahwa
Dia adalah Allah yang esa. Tapi mengapa Allah berkata, baiklah KITA?
1Yo
5:7-8
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan
Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di
bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Seperti manusia yang terdiri dari 3
bagian dalam hidup ini, Allah pun menunjukkan kepada kita bahwa Dia pun adalah
Allah yang esa adanya, tetapi memiliki 3 pribadi. Yaitu yang dijelaskan oleh
rasul Yohanes dalam suratnya, bahwa 3 pribadi Allah adalah (Bapa, Firman dan
Roh Kudus).
Ketiga pribadi Allah ini mempunyai
kehendak masing-masing, perasaannya sendiri, pemikirannya sendiri tetapi
mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu salah satunya adalah menciptakan manusia
yang memiliki RUPA dan GAMBAR yang sama dengan rupa dan gambar Allah.
Apa yang dimaksud dengan menjadi sama
dalam rupa dan gambar Allah? Apakah ini menggambarkan keadaan kita yang secara
fisik dan jasmani? Apakah Allah adalah pribadi yang mempunyai fisik jasmani
yang terlihat sama seperti bentuk manusia (laki-laki dan perempuan)?
צֶלֶם
Tselem =pembuatan
bayangan, bayangan, sebuah kemiripan, keserupaan, bersifat mewakili
Jika kita mempelajari dari bahasa aslinya
mengenai gambar dan rupa, kita melihat bahwa yang dimaksud oleh Alkitab adalah
sebuah gambaran mengenai hal-hal ang ada di dalam, in side, bukan sesuatu yang
nampak oleh mata kita. Tetapi berbicara mengenai sebuah bayangan yang tidak
dapat dipisahkan dari sang pemilik bayangan. Jadi apa pun yang pemilik bayangan
lakukan pasti bayangan tersebut akan lakukan.
Atau
dengan kata lain semua karakter Allah, sifat dari Allah melekat dengan jelas di
dalam diri manusia. Tidak akan dapat dipisahkan dengan apa pun juga. Ini awal
manusia diciptakan oleh Allah adalah sebagai wakil PribadiNya di bumi ini.
Wakil Allah bagi segala ciptaan yang ada di bumi ini. Baik dari
tumbuh-tumbuhan, ikan-ikan di laut, segala binatang baik yang ternak, liar,
sampai melata.
“...supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."
Inilah
yang diingini oleh Allah, bukanlah manusia dalam bentuknya secara jasmani, tetapi
yang diingini oleh Allah adalah apa yang ada dalam diri kita, segala karater,
sifat, ke-Ilahian Allah yang ada dalam manusia, dan napasNya.
Tubuh insani ini hanyalah dibuat dengan bahan
dari tanah liat, atau debu tanah. Tubuh ini hanyalah wadah dari sang Roh Allah
yang Agung. Tidak lebih tidak kurang tubuh ini hanya akan kembali ke dalam
debu, dari mana dia berasal.
Mzm
8:5-6 apakah manusia, sehingga Engkau
mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun
Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat.
Karena
itu manusia mempunyai keahlian untuk dapat mencipta, berpikir, merasakan,
memperbaharui, penuh dengan inovasi, pemikiran-pemikiran yang begitu dalam, dan
yang paling penting adalah manusia tercipta dengan sangat berbeda dengan segala
makhluk yang Allah ciptakan.
Pada
dasarnya manusia memilki segala yang Allah miliki, tetapi karena dosa, segala
gambar dan rupa Allah menjadi kabur dalam diri manusia. Manusia menjadi sangat
serakah akan kekuasaan, kehendak bebas yang Allah berikan dipakai oleh manusia
dengan begitu serakah dengan tidak lagi mementingkan perasaan sesamanya
manusia, manusia sekarang telah bertingkah seperti binatang bahkan lebih dari
binatang. Hukum rimba telah masuk kedalam diri dan tubuh manusia
Pada awalnya Allah tidak pernah
menciptakan kejahatan , sakit penyakit, bahkan yang terus menjadi momok bagi
kita yaitu kematian. Kehilangan orang yang kita cintai, sayangi dan berharga
bagi kita. Inilah yang menjadi alasan mengapa Allah membenci dosa dengan
sangat, dan menjabarkan dengan jelas bahwa upah dosa adalah maut. Karena dosa
dari kehendak bebas yang manusia lakukan dengan serakahlah, segala kemuraman
terjadi di dunia ini.
“...berkuasalah...” to have dominion
רָדָה
râdâh
dari
asal katanya adalah untuk menginjak-injak, menaklukkan, meremukkan.
Sungguh sangat luar biasa bahwa Allah
bukan hanya menjadikan kita manusia serupa dan segambar dengan Allah saja,
tetapi juga bagaimana Allah menjadikan kita sebagai penguasa, mempunyai kuasa
atas segala ciptaan Allah yang ada di muka bumi.
Allah memberikan bumi ini sebagai
sebuah tempat bagi manusia untuk dikuasai, untuk ditaklukan, untuk diremukkan.
Tetapi sungguh sangat memprihatinkan jika kita melihat keadaan manusia
sekarang, ketika dosa menguasai manusia, manusia tidak lagi memiliki dominion,
kekuasaan atas alam ini. Bahkan terhadap binatang yang ada pun manusia telah
dikuasai sepenuhnya, bahkan kita mengetahui bagaimana ada beberapa hewan yang
menularkan penyakitnya kepada manusia. Sekali lagi kita melihat bahwa
ke-Ilahian Allah telah sirna akibat ulah manusia itu sendiri.
Karena itu, bukan Allah yang merusak
tatanan alam semesta dan segala yang baik di dalam dunia ini, tetapi manusia
sendirilah yang menjadikan segala yang baik menjadi tidak baik. Manusia telah
mengusir Allah dari kehidupannya sendiri. Jangan salahkan Allah atas
ketidakseimbangan yang ada di bumi saat ini, jangan persalahkan Allah jika saat
ini Dia seolah-olah menjauh dan hilang bahkan ada yang berani mengatakan Dia
mati. Jangan salahkan Allah jika banjir terjadi dimana-mana, kelaparan, segala
sakit penyakit, tsunami, gempa bumi, alam pun sudah mulai resah dengan segala
tingkah manusia yang telah kehilangan jati dirinya.
Kej 5:1-3 Inilah
daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah
dia menurut rupa Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia
memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada
waktu mereka diciptakan. Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia
memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi
nama Set kepadanya.
Perhatikan perbandingan yang sangat
jelas sekali saat manusia jatuh dalam dosa. Allah pada mulanya menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa Allah, tetapi dosa merusak gambar dan rupa
Allah dalam diri manusia sehingga yang diturunkan selanjutnya adalah rupa dan
gambar manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Sehingga keluarga pertama dalam
alkitab mencatat peristiwa yang naas, yaitu pembunuhan. Maka selanjutnya apa
yang alkitab katakan mengenai manusia?

Alkitab
mencatat bahwa manusia yang telah jatuh ke dalam dosa memiliki hati yang
cenderung berbuahkan kejahatan semata. Dari sejak kecil, kecenderungan manusia
adalah jahat semata-mata. Inilah upah dosa dalam kehidupan manusia. Dosa begitu
jahat, sampai merusak hidup manusia sejak dari masa kanak-kanak.
Karena hendaklah kita sadar dan senantiasa dekat dengan sang pencipta,
senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup kita agar kita tidak jatuh ke dalam
keinginan hati kita yang jahat dan semata-mata membuahkan kejahatan di mata
Tuhan. Tidak ada yang kebal terhadap dosa, siapa pun kita hendaklah terus
berjaga-jaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar