Rabu, 15 Oktober 2014

KEJADIAN 1:24-31 PART 2 penciptaan manusia



PENCIPTAAN MANUSIA
          Ada kata jamak dalam pernyataan Allah dalam Dia berkata, “baiklah KITA...” Apa yang dimaksud dengan kita? Apakah Allah yang di sembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub adalah memang benar Allah yang  lebih dari 1, yang menjadi kepercayaan manusia purba dan kuno pada masa itu?
          Tetapi Allah dalam Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Allah adalah 3 Allah. Jika kita memperhatikan dengan seksama bagaimana Allah sampaikan kepada bangsa israel...
Ulg 6:4  Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
          Allah menunjukkan kepada kita bahwa Dia adalah Allah yang esa. Tapi mengapa Allah berkata, baiklah KITA?
1Yo 5:7-8  Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Seperti manusia yang terdiri dari 3 bagian dalam hidup ini, Allah pun menunjukkan kepada kita bahwa Dia pun adalah Allah yang esa adanya, tetapi memiliki 3 pribadi. Yaitu yang dijelaskan oleh rasul Yohanes dalam suratnya, bahwa 3 pribadi Allah adalah (Bapa, Firman dan Roh Kudus).

Ketiga pribadi Allah ini mempunyai kehendak masing-masing, perasaannya sendiri, pemikirannya sendiri tetapi mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu salah satunya adalah menciptakan manusia yang memiliki RUPA dan GAMBAR yang sama dengan rupa dan gambar Allah.

Apa yang dimaksud dengan menjadi sama dalam rupa dan gambar Allah? Apakah ini menggambarkan keadaan kita yang secara fisik dan jasmani? Apakah Allah adalah pribadi yang mempunyai fisik jasmani yang terlihat sama seperti bentuk manusia (laki-laki dan perempuan)?

צֶלֶם
Tselem                   =pembuatan bayangan, bayangan, sebuah kemiripan, keserupaan, bersifat mewakili

Jika kita mempelajari dari bahasa aslinya mengenai gambar dan rupa, kita melihat bahwa yang dimaksud oleh Alkitab adalah sebuah gambaran mengenai hal-hal ang ada di dalam, in side, bukan sesuatu yang nampak oleh mata kita. Tetapi berbicara mengenai sebuah bayangan yang tidak dapat dipisahkan dari sang pemilik bayangan. Jadi apa pun yang pemilik bayangan lakukan pasti bayangan tersebut akan lakukan.

          Atau dengan kata lain semua karakter Allah, sifat dari Allah melekat dengan jelas di dalam diri manusia. Tidak akan dapat dipisahkan dengan apa pun juga. Ini awal manusia diciptakan oleh Allah adalah sebagai wakil PribadiNya di bumi ini. Wakil Allah bagi segala ciptaan yang ada di bumi ini. Baik dari tumbuh-tumbuhan, ikan-ikan di laut, segala binatang baik yang ternak, liar, sampai melata.
“...supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
          Inilah yang diingini oleh Allah, bukanlah manusia dalam bentuknya secara jasmani, tetapi yang diingini oleh Allah adalah apa yang ada dalam diri kita, segala karater, sifat, ke-Ilahian Allah yang ada dalam manusia, dan napasNya.
Tubuh insani ini hanyalah dibuat dengan bahan dari tanah liat, atau debu tanah. Tubuh ini hanyalah wadah dari sang Roh Allah yang Agung. Tidak lebih tidak kurang tubuh ini hanya akan kembali ke dalam debu, dari mana dia berasal.

Mzm 8:5-6 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

Karena itu manusia mempunyai keahlian untuk dapat mencipta, berpikir, merasakan, memperbaharui, penuh dengan inovasi, pemikiran-pemikiran yang begitu dalam, dan yang paling penting adalah manusia tercipta dengan sangat berbeda dengan segala makhluk yang Allah ciptakan.

Pada dasarnya manusia memilki segala yang Allah miliki, tetapi karena dosa, segala gambar dan rupa Allah menjadi kabur dalam diri manusia. Manusia menjadi sangat serakah akan kekuasaan, kehendak bebas yang Allah berikan dipakai oleh manusia dengan begitu serakah dengan tidak lagi mementingkan perasaan sesamanya manusia, manusia sekarang telah bertingkah seperti binatang bahkan lebih dari binatang. Hukum rimba telah masuk kedalam diri dan tubuh manusia
          Pada awalnya Allah tidak pernah menciptakan kejahatan , sakit penyakit, bahkan yang terus menjadi momok bagi kita yaitu kematian. Kehilangan orang yang kita cintai, sayangi dan berharga bagi kita. Inilah yang menjadi alasan mengapa Allah membenci dosa dengan sangat, dan menjabarkan dengan jelas bahwa upah dosa adalah maut. Karena dosa dari kehendak bebas yang manusia lakukan dengan serakahlah, segala kemuraman terjadi di dunia ini.

“...berkuasalah...”    to have dominion

רָדָה
râdâh
dari asal katanya adalah untuk menginjak-injak, menaklukkan, meremukkan.

          Sungguh sangat luar biasa bahwa Allah bukan hanya menjadikan kita manusia serupa dan segambar dengan Allah saja, tetapi juga bagaimana Allah menjadikan kita sebagai penguasa, mempunyai kuasa atas segala ciptaan Allah yang ada di muka bumi.
          Allah memberikan bumi ini sebagai sebuah tempat bagi manusia untuk dikuasai, untuk ditaklukan, untuk diremukkan. Tetapi sungguh sangat memprihatinkan jika kita melihat keadaan manusia sekarang, ketika dosa menguasai manusia, manusia tidak lagi memiliki dominion, kekuasaan atas alam ini. Bahkan terhadap binatang yang ada pun manusia telah dikuasai sepenuhnya, bahkan kita mengetahui bagaimana ada beberapa hewan yang menularkan penyakitnya kepada manusia. Sekali lagi kita melihat bahwa ke-Ilahian Allah telah sirna akibat ulah manusia itu sendiri.
          Karena itu, bukan Allah yang merusak tatanan alam semesta dan segala yang baik di dalam dunia ini, tetapi manusia sendirilah yang menjadikan segala yang baik menjadi tidak baik. Manusia telah mengusir Allah dari kehidupannya sendiri. Jangan salahkan Allah atas ketidakseimbangan yang ada di bumi saat ini, jangan persalahkan Allah jika saat ini Dia seolah-olah menjauh dan hilang bahkan ada yang berani mengatakan Dia mati. Jangan salahkan Allah jika banjir terjadi dimana-mana, kelaparan, segala sakit penyakit, tsunami, gempa bumi, alam pun sudah mulai resah dengan segala tingkah manusia yang telah kehilangan jati dirinya.

     Kej 5:1-3 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan. Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.

          Perhatikan perbandingan yang sangat jelas sekali saat manusia jatuh dalam dosa. Allah pada mulanya menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, tetapi dosa merusak gambar dan rupa Allah dalam diri manusia sehingga yang diturunkan selanjutnya adalah rupa dan gambar manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Sehingga keluarga pertama dalam alkitab mencatat peristiwa yang naas, yaitu pembunuhan. Maka selanjutnya apa yang alkitab katakan mengenai manusia?

       Kej 6:5  Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Alkitab mencatat bahwa manusia yang telah jatuh ke dalam dosa memiliki hati yang cenderung berbuahkan kejahatan semata. Dari sejak kecil, kecenderungan manusia adalah jahat semata-mata. Inilah upah dosa dalam kehidupan manusia. Dosa begitu jahat, sampai merusak hidup manusia sejak dari masa kanak-kanak.
Karena hendaklah kita sadar dan senantiasa dekat dengan sang pencipta, senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup kita agar kita tidak jatuh ke dalam keinginan hati kita yang jahat dan semata-mata membuahkan kejahatan di mata Tuhan. Tidak ada yang kebal terhadap dosa, siapa pun kita hendaklah terus berjaga-jaga.

Tidak ada komentar:

KEJADIAN 2:8-9 (Part 1)

KEJADIAN 2:8-9 Kej 2:8   Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang d...