Minggu, 30 November 2014

KEJADIAN 2:4-7

KEJADIAN 2:4-7
Kej 2:4  Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --

Dalam ayat 5-6, kita harus mengerti bahwa ayat-ayat ini adalah pelengkap, pendukung, keterangan tambahan, dan juga sebuah perincian untuk pasal 1:10-11.
“These are generations..” (KJV)
Ayat 4 diawali dengan kalimat, demikianlah riwayat langit dan bumi. Penciptaan langit dan bumi atau terciptanya langit dan bumi, menunjukkan berasal dari sebuah sumber, tidak tercipta dan terjadi tanpa sebuah alasan. Digambarkan seperti anak yang berasal dari orang tua.
Mzm 90:2  Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Allah sendirilah yang menjadi sumber, pelaku dalam penciptaan langit dan bumi. Pribadi yang Omnipetence, Jehovah Elohiym.
Ibr 11:3  Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Kej 2:5-6  belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;  tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--

2 penyebab mengapa belum ada semak dan belum timbul tumbuh-tumbuhan di padang.
1. Allah belum menurunkan hujan ke bumi,
2. belum ada orang yang mengusahakan tanah itu.
Dalam ayat ini kita bisa melihat bagaimana cara kerja Allah dalam kehidupan ini. Allah tidak pernah bekerja sendiri, di dalam menciptakan langit dan bumi pun Allah bekerja dalam ketigaan-Nya yang esa, bahkan dalam menumbuhkan semak dan tumbuh-tumbuhan pun Allah meberikan ruang dan kesempatan agar manusia pun dapat ikut ambil bagian dalam bekerja dan menghasilkan sesuatu.
Manusia tidak pernah diciptakan Allah sebagai makhluk yang malas, dan tidak menghasilkan apa pun. Bahkan sebelum kejatuhan manusia karena ketidaktaatan, manusia diciptakan untuk menjadi rekan dari Allah, yaitu untuk mengusahakan tanah (taman Eden).
Dan di dalam ayat yang ke-6 ada hal yang menarik, yaitu bahwa Allah mengirimkan kabut (Mist), dikatakan “...ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu...”

KABUT אֵד         '   êd  =Kabut, uap air, asap.
            Kata ini hanya dipakai 2x di dalam perjanjian lama, yaitu di dalam ayat ini dan
Ayb 36:27  Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan,

Mungkin inilah awal terciptanya hujan.
MEMBASAHI שָׁקָה         shâqâh = Meminum banyak sekali, mengairi, menyediakan memberi minuman, menenggelamkan, menggenangi, membasahkan.
Kabut itu dikatakan muncul dari dalam bumi, mengairi, memberi minum, menenggelamkan, mengairi seluruh permukaan bumi.
Kej 2:10  Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
Sungai yang terbentuk karena begitu melimpahnya kabut yang Allah keluarkan dari dalam bumi.
Origin of Rain, kabut inilah yang memproduksi hujan awal di muka bumi ini.
Sungguh sangat menarik bahwa Musa memperlihatkan kepada kita pada awalnya Allah tidak menurunkan hujan, tetapi Musa pun memberikan keterangan bahwa Allah menyediakan sebuah siklus dalam ilmu pengetahuan mengenai terciptanya hujan di bumi. Alkitab menjawab dengan sebuah ilmu pengetahuan.

Kej 2:7  ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
“Ketika itulah...”
Ayat ke-7 diawali dengan frase ketika itulah. Ketika kapan?
Ketika ayat ke-5 dan 6 sedang berlangsung, tetapi perlu diperhatikan bahwa ayat 5 dan 6 ini bisa berlangsung kapan saja dan tidak terjadi hanya 1x, tetapi mungkin setiap saat. Dan sebagai perincian atau alasan untuk memperlengkapi pasal 1 ayat 10-12, ini tidak berarti penciptaan manusia menyalahi aturan dalam pasal 1, bahwa manusia diciptakan pada hari keenam.
MEMBENTUK יָצַר           yâtsar  = Mungkin lebih identik dengan menekan, mencetak (lebih spesifik seperti seorang penjunan), secara kiasan mempunyai pengertian untuk memutuskan (membentuk sebuah jalan keluar), terbuat dari tanah, kerangka yang terbuat dari tanah.
Allah sebagai Pribadi yang mencetak, membentuk sebuah jalan keluar, menekan debu tanah agar tercipta sebuah makhluk hidup. Allah sebagai pelaku utama yang membentuk manusia sebagai makhluk yang lebih tinggi derajatnya dari makhluk-makhluk hidup yang lain. Mengapa manusia dikatakan lebih mulia dari ciptaan-Nya yang lain? Karena dari semua makhluk hidup yang lain (binatang air, liar, melata, burung, dan ternak) semua diciptakan, dibentuk, tetapi hanya manusia saja yang ayat ini tekankan, bahwa Allah MENGHEMBUSI NAPAS HIDUP.
MENGHEMBUSKAN נָפַח                 nâphach  =Tiupan, dalam bermacam-macam aplikasi (memompa, tiupan keras, menyebarkan, menghidupkan (sebuah bayangan))
Disinilah kita dapat melihat bagaimana manusia tercipta dengan terdiri dari 3 unsur dalam dirinya. Tubuh, jiwa dan roh. Tubuh manusia inilah yang berasal dari debu tanah,tetapi jiwa dan roh manusia berasal dari napas yang Ilahi. Ketika manusia masih berada di taman Eden, roh dan jiwa manusia masih dikuasai oleh Allah sepenuhnya dengan disertai kehendak bebas manusia dalam dirinya. Tetapi ketika manusia jatuh ke dalam dosa, roh dan jiwa mereka diperebutkan oleh kuasa kegelapan. Sehingga manusia sendirilah yang akhirnya harus menentukan apakah roh dan jiwa manusia mereka ingin dikuasai oleh Allah atau kuasa kegelapan.
Ayb 33:4  Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
Mzm 104:30  Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
Pkh 12:7  dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Zak 12:1  Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:
Mal 2:15  Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Sehingga akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka jiwa dan roh kita harus semakin hari ke hari masuk dalam pembaruan demi pembaruan. Tubuh, jiwa, dan roh manusia, Alkitab katakan harus senantiasa alami keselamatan dan terpelihara sempurna dalam diri kita.
Allah menyatakan kepada kita saat ini, agar kita manusia  menjadi makhluk yang tahu bekerja demi kemuliaan nama-Nya. “...belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu ...” Allah menciptakan manusia dengan sebuah tujuan untuk menjadi makhluk yang produktif. Potensi tersebut sudah Allah tanamkan jauh di dalam diri kita, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk kita menyanggah mengenai setiap potensi kita. Menghasilkan sesuatu, dan bekerja bersama-sama dengan Allah, itulah panggilan hidup kita demi mencapai maksud dan rencana Allah, rancangan-Nya yang mulia atas diri kita pribadi dan atas dunia ini.
Akibat kejatuhan Adam dan Hawa, jiwa dan roh kita harus senantiasa alami pembarun demi pembaruan, semakin dibaharui lewat dan dalam hubungan kita dengan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah yang esa. Tuhan Yesus memberkati kita semua. DS
1Te 5:23  Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Rabu, 29 Oktober 2014

KEJADIAN 2:1-3




KEJADIAN 2:1-3

Kej 2:1  Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
Pada hari ke-7 Allah berhenti bekerja.
Permulaan dari hari Sabat, 6 hari lamanya Allah bekerja dan pada hari yang ke-7 Allah beristirahat. Istirahat Allah karena Allah telah menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaan-Nya dalam menciptakan langit dan bumi, dimana segala yagn diciptakan Allah adalah baik dan teramat baik. Sabat diberikan kepada manusia untuk manusia beristirahat. Juga diberikan kepada manusia untuk tidak terlalu terfokus dalam bekerja, tetapi juga menyediakan waktu untuk menikmati Tuhan dalam masa-masa sabat. Sabat diciptakan untuk manusia, bukan manusia diciptakan untuk sabat.
Mrk 2:27  Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
Kerjakanlah segala sesuatu sampai tuntas dan selesai.
Kej 2:2-3  Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

PERHENTIAN

  • ·         Allah memberkati

  • ·         Allah menguduskan

Ibr 10:25  Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Beribadah bersama, bukan hanya diberkati tapi juga dikuduskan. Bukan hanya dikuduskan, tetapi juga diberkati. Segala sesuatu ada waktu dalam hidup kita. Ada waktu untuk bekerja, dan ada waktu untuk berhenti dalam bekerja.
Nabi Daniel, berhenti dalam doa. Melakukan Sabat dalam doa.
Dan 6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Jadi sabat bukan hanya berbicara apa yang terlihat secara kasat mata saja, tetapi berbicara secara lebih mendalam, yaitu hati kita.
Mat 11:28-30  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."


REST= kelegaan, istirahat, tamasya.
Dalam injil Matius ini kita melihat bagaimana Yesus menawarkan Sabat bagi setiap pribadi kita. Saat kita mengalami penat, letih, lesu dalam menjalani hidup ini, Yesus menawarkan PribadiNya sebagai satu-satunya Sabat bagi kehidupan kita masing-masin pribadi. Saat kita masuk dalam panggilan rencana Allah, masuk dalam pelayanan bersama Kristus dan memikul beban yang sama dengan Yesus, adakalanya memang perasaan datang melanda kita, jenuh, lelah, cape, letih dalam memikul beban itu. Tapi ingatlah bahwa kita tidak sndiri dalam memikul beban itu ada Yesus yang menjadi Sabat bagi kita. Kita bukanlah perasaan kita, kita bukanlah suasana hati kita, bahkan kita bukanlah pikiran kita.
            Ibadah pun adalah Sabat bagi kita semua. Seharusnya memang seperti itu, tetapi berapa banyak dari antara kita melupakan hal itu. Ketika datang waktunya untuk beribadah berapa banyak dari kita langsung membuta alasan untuk menghindarinya, membuat alsan inilah, itulah, waktu untuk istirahat di rumah saja, waktu untuk bersama keluargalah dan lain sebagainya.
            INGAT SABAT ITU DIKUDUSKAN DAN DIBERKATI OLEH ALLAH. Jadi saat waktu beribadah datang, hari apapun itu, itulah saatnya kita melakukan Sabat, menikmati Tuhan. menikmati bait-Nya, menikmati setiap kemurahan-Nya, menikmati kekudusan-Nya, dan menikmati berkat-berkat-Nya.
Banyak sekali berkat sebenarnya yang akan kita dapat saat kita dapat mengubah paradigma kita mengenai hari Sabat, menjadikan hari Sabat sebagai hari kenikmatan dan peristirahatan bagi jiwa kita. Dan juga beberapa hal mengenai Sabat yang bisa kita pelajari dari Perjanjian Lama.
1. Kel_16:29  Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorangpun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."
Dalam kitab keluaran ini kita melihat janji Tuhan bahwa, Ia akan memberikan berkat 2x ganda untuk 2 hari penuh.

2. Neh_13:17-18  Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat? Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?"
Adalah suatu kejahatan saat kita tidak memperdulikan Sabat yang telah disediakan oleh Allah bagi kita manusia. Dan hal itu dapat membuat murka Allah menyala-nyala terhadap kita.

3. Mzm_92:1  Mazmur. Nyanyian untuk hari Sabat. (92-2) Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,
Sabat berbicara mengenai sikap yang penuh ucapan syukur atas pertolongan Allah, atas perlindungan Allah, atas kebaikan Allah, dan bukti bahwa kita benar-benar meninggikan Allah kita.
4. Yes_56:2  Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya: yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat.
Berbahagia orang yang tahu menghargai Sabat dalam kehidupannya. Berbahagia orang yang memelihara sabat dan tidak menganggap remeh hari Sabat, hari kenikmatan, hari kesukaan, hari ketenangan bagi jiwa kita.

5. Yes 58:13-14  Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.

Dan yang terkhir adalah janji yang luar biasa saat umat Allah tahu menghargai hari Sabat sebagai hari kenikmatan, hari yang mulia, dikatakan bahwa kita akan bersenang-senang karena Tuhan, akan menjalani hidup yang penuh kemenangan, mndapatkan milik pusaka Yakub, dan ini bukanlah perkataan manusia, tetapi dikatakan MULUT TUHANLAH YANG MENGATAKANNYA.
            Tetapi sekali lagi untuk diingatkan bahwa dasar dari semua ini adalah hati kita yang murni di hadapan Tuhan dan tulus dalam kita melakukan Sabat, tidak dengan motivasi yang tidak benar dan tidak tulus. Sabat juga sebagai sebuah peringatan kepada kita yang Tuhan ingin kita selalu ingat dan tanamkan dalam hati, bahwa suatu saat nanti akan ada yang disebut sebagai suatu masa perhentian, suatu masa dimana umat-umat Allah berhenti dari segala aktifitas, pekerjaan, pelayanan, dan masuk kepada suatu masa yang penuh kenikmatan tiada tara dan bandingnya, masa perhentian yang sebenarnya. Haleluya... janji Tuhan ya dan amin. Nikmatilah dan nantikanlah Sabat menanti kita semua. Amin. D.S

Rabu, 15 Oktober 2014

KEJADIAN 1:24-31 PART 2 penciptaan manusia



PENCIPTAAN MANUSIA
          Ada kata jamak dalam pernyataan Allah dalam Dia berkata, “baiklah KITA...” Apa yang dimaksud dengan kita? Apakah Allah yang di sembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub adalah memang benar Allah yang  lebih dari 1, yang menjadi kepercayaan manusia purba dan kuno pada masa itu?
          Tetapi Allah dalam Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Allah adalah 3 Allah. Jika kita memperhatikan dengan seksama bagaimana Allah sampaikan kepada bangsa israel...
Ulg 6:4  Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
          Allah menunjukkan kepada kita bahwa Dia adalah Allah yang esa. Tapi mengapa Allah berkata, baiklah KITA?
1Yo 5:7-8  Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

Seperti manusia yang terdiri dari 3 bagian dalam hidup ini, Allah pun menunjukkan kepada kita bahwa Dia pun adalah Allah yang esa adanya, tetapi memiliki 3 pribadi. Yaitu yang dijelaskan oleh rasul Yohanes dalam suratnya, bahwa 3 pribadi Allah adalah (Bapa, Firman dan Roh Kudus).

Ketiga pribadi Allah ini mempunyai kehendak masing-masing, perasaannya sendiri, pemikirannya sendiri tetapi mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu salah satunya adalah menciptakan manusia yang memiliki RUPA dan GAMBAR yang sama dengan rupa dan gambar Allah.

Apa yang dimaksud dengan menjadi sama dalam rupa dan gambar Allah? Apakah ini menggambarkan keadaan kita yang secara fisik dan jasmani? Apakah Allah adalah pribadi yang mempunyai fisik jasmani yang terlihat sama seperti bentuk manusia (laki-laki dan perempuan)?

צֶלֶם
Tselem                   =pembuatan bayangan, bayangan, sebuah kemiripan, keserupaan, bersifat mewakili

Jika kita mempelajari dari bahasa aslinya mengenai gambar dan rupa, kita melihat bahwa yang dimaksud oleh Alkitab adalah sebuah gambaran mengenai hal-hal ang ada di dalam, in side, bukan sesuatu yang nampak oleh mata kita. Tetapi berbicara mengenai sebuah bayangan yang tidak dapat dipisahkan dari sang pemilik bayangan. Jadi apa pun yang pemilik bayangan lakukan pasti bayangan tersebut akan lakukan.

          Atau dengan kata lain semua karakter Allah, sifat dari Allah melekat dengan jelas di dalam diri manusia. Tidak akan dapat dipisahkan dengan apa pun juga. Ini awal manusia diciptakan oleh Allah adalah sebagai wakil PribadiNya di bumi ini. Wakil Allah bagi segala ciptaan yang ada di bumi ini. Baik dari tumbuh-tumbuhan, ikan-ikan di laut, segala binatang baik yang ternak, liar, sampai melata.
“...supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
          Inilah yang diingini oleh Allah, bukanlah manusia dalam bentuknya secara jasmani, tetapi yang diingini oleh Allah adalah apa yang ada dalam diri kita, segala karater, sifat, ke-Ilahian Allah yang ada dalam manusia, dan napasNya.
Tubuh insani ini hanyalah dibuat dengan bahan dari tanah liat, atau debu tanah. Tubuh ini hanyalah wadah dari sang Roh Allah yang Agung. Tidak lebih tidak kurang tubuh ini hanya akan kembali ke dalam debu, dari mana dia berasal.

Mzm 8:5-6 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

Karena itu manusia mempunyai keahlian untuk dapat mencipta, berpikir, merasakan, memperbaharui, penuh dengan inovasi, pemikiran-pemikiran yang begitu dalam, dan yang paling penting adalah manusia tercipta dengan sangat berbeda dengan segala makhluk yang Allah ciptakan.

Pada dasarnya manusia memilki segala yang Allah miliki, tetapi karena dosa, segala gambar dan rupa Allah menjadi kabur dalam diri manusia. Manusia menjadi sangat serakah akan kekuasaan, kehendak bebas yang Allah berikan dipakai oleh manusia dengan begitu serakah dengan tidak lagi mementingkan perasaan sesamanya manusia, manusia sekarang telah bertingkah seperti binatang bahkan lebih dari binatang. Hukum rimba telah masuk kedalam diri dan tubuh manusia
          Pada awalnya Allah tidak pernah menciptakan kejahatan , sakit penyakit, bahkan yang terus menjadi momok bagi kita yaitu kematian. Kehilangan orang yang kita cintai, sayangi dan berharga bagi kita. Inilah yang menjadi alasan mengapa Allah membenci dosa dengan sangat, dan menjabarkan dengan jelas bahwa upah dosa adalah maut. Karena dosa dari kehendak bebas yang manusia lakukan dengan serakahlah, segala kemuraman terjadi di dunia ini.

“...berkuasalah...”    to have dominion

רָדָה
râdâh
dari asal katanya adalah untuk menginjak-injak, menaklukkan, meremukkan.

          Sungguh sangat luar biasa bahwa Allah bukan hanya menjadikan kita manusia serupa dan segambar dengan Allah saja, tetapi juga bagaimana Allah menjadikan kita sebagai penguasa, mempunyai kuasa atas segala ciptaan Allah yang ada di muka bumi.
          Allah memberikan bumi ini sebagai sebuah tempat bagi manusia untuk dikuasai, untuk ditaklukan, untuk diremukkan. Tetapi sungguh sangat memprihatinkan jika kita melihat keadaan manusia sekarang, ketika dosa menguasai manusia, manusia tidak lagi memiliki dominion, kekuasaan atas alam ini. Bahkan terhadap binatang yang ada pun manusia telah dikuasai sepenuhnya, bahkan kita mengetahui bagaimana ada beberapa hewan yang menularkan penyakitnya kepada manusia. Sekali lagi kita melihat bahwa ke-Ilahian Allah telah sirna akibat ulah manusia itu sendiri.
          Karena itu, bukan Allah yang merusak tatanan alam semesta dan segala yang baik di dalam dunia ini, tetapi manusia sendirilah yang menjadikan segala yang baik menjadi tidak baik. Manusia telah mengusir Allah dari kehidupannya sendiri. Jangan salahkan Allah atas ketidakseimbangan yang ada di bumi saat ini, jangan persalahkan Allah jika saat ini Dia seolah-olah menjauh dan hilang bahkan ada yang berani mengatakan Dia mati. Jangan salahkan Allah jika banjir terjadi dimana-mana, kelaparan, segala sakit penyakit, tsunami, gempa bumi, alam pun sudah mulai resah dengan segala tingkah manusia yang telah kehilangan jati dirinya.

     Kej 5:1-3 Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan. Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.

          Perhatikan perbandingan yang sangat jelas sekali saat manusia jatuh dalam dosa. Allah pada mulanya menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, tetapi dosa merusak gambar dan rupa Allah dalam diri manusia sehingga yang diturunkan selanjutnya adalah rupa dan gambar manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Sehingga keluarga pertama dalam alkitab mencatat peristiwa yang naas, yaitu pembunuhan. Maka selanjutnya apa yang alkitab katakan mengenai manusia?

       Kej 6:5  Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Alkitab mencatat bahwa manusia yang telah jatuh ke dalam dosa memiliki hati yang cenderung berbuahkan kejahatan semata. Dari sejak kecil, kecenderungan manusia adalah jahat semata-mata. Inilah upah dosa dalam kehidupan manusia. Dosa begitu jahat, sampai merusak hidup manusia sejak dari masa kanak-kanak.
Karena hendaklah kita sadar dan senantiasa dekat dengan sang pencipta, senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup kita agar kita tidak jatuh ke dalam keinginan hati kita yang jahat dan semata-mata membuahkan kejahatan di mata Tuhan. Tidak ada yang kebal terhadap dosa, siapa pun kita hendaklah terus berjaga-jaga.

KEJADIAN 2:8-9 (Part 1)

KEJADIAN 2:8-9 Kej 2:8   Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang d...