KEJADIAN
2:4-7
Kej
2:4
Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN
Allah menjadikan bumi dan langit, --
Dalam ayat 5-6, kita harus mengerti bahwa ayat-ayat ini adalah pelengkap,
pendukung, keterangan tambahan, dan juga sebuah perincian untuk pasal 1:10-11.
“These are
generations..” (KJV)
Ayat 4 diawali
dengan kalimat, demikianlah riwayat langit dan bumi. Penciptaan langit dan bumi
atau terciptanya langit dan bumi, menunjukkan berasal dari sebuah sumber, tidak
tercipta dan terjadi tanpa sebuah alasan. Digambarkan seperti anak yang berasal
dari orang tua.
Mzm
90:2
Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan,
bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Allah sendirilah
yang menjadi sumber, pelaku dalam penciptaan langit dan bumi. Pribadi yang
Omnipetence, Jehovah Elohiym.
Ibr
11:3
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh
firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak
dapat kita lihat.
Kej
2:5-6
belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di
padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang
untuk mengusahakan tanah itu; tetapi ada
kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--
2 penyebab
mengapa belum ada semak dan belum timbul tumbuh-tumbuhan di padang.
1. Allah belum
menurunkan hujan ke bumi,
2. belum ada orang
yang mengusahakan tanah itu.
Dalam ayat ini
kita bisa melihat bagaimana cara kerja Allah dalam kehidupan ini. Allah tidak
pernah bekerja sendiri, di dalam menciptakan langit dan bumi pun Allah bekerja
dalam ketigaan-Nya yang esa, bahkan dalam menumbuhkan semak dan tumbuh-tumbuhan
pun Allah meberikan ruang dan kesempatan agar manusia pun dapat ikut ambil
bagian dalam bekerja dan menghasilkan sesuatu.
Manusia tidak
pernah diciptakan Allah sebagai makhluk yang malas, dan tidak menghasilkan apa
pun. Bahkan sebelum kejatuhan manusia karena ketidaktaatan, manusia diciptakan
untuk menjadi rekan dari Allah, yaitu untuk mengusahakan tanah (taman Eden).
Dan di dalam
ayat yang ke-6 ada hal yang menarik, yaitu bahwa Allah mengirimkan kabut (Mist),
dikatakan “...ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan
bumi itu...”
KABUT אֵד ' êd =Kabut, uap air, asap.
Kata ini hanya dipakai 2x di dalam
perjanjian lama, yaitu di dalam ayat ini dan
Ayb
36:27
Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan,
Mungkin inilah awal terciptanya
hujan.
MEMBASAHI שָׁקָה shâqâh = Meminum banyak
sekali, mengairi, menyediakan memberi minuman, menenggelamkan, menggenangi,
membasahkan.
Kabut itu dikatakan muncul dari
dalam bumi, mengairi, memberi minum, menenggelamkan, mengairi seluruh permukaan
bumi.
Kej
2:10
Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari
situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
Sungai yang terbentuk karena
begitu melimpahnya kabut yang Allah keluarkan dari dalam bumi.
Origin of Rain, kabut inilah yang
memproduksi hujan awal di muka bumi ini.
Sungguh sangat menarik bahwa Musa
memperlihatkan kepada kita pada awalnya Allah tidak menurunkan hujan, tetapi
Musa pun memberikan keterangan bahwa Allah menyediakan sebuah siklus dalam ilmu
pengetahuan mengenai terciptanya hujan di bumi. Alkitab menjawab dengan sebuah
ilmu pengetahuan.
Kej
2:7
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.
“Ketika itulah...”
Ayat ke-7 diawali dengan frase ketika
itulah. Ketika kapan?
Ketika ayat ke-5 dan 6 sedang
berlangsung, tetapi perlu diperhatikan bahwa ayat 5 dan 6 ini bisa berlangsung
kapan saja dan tidak terjadi hanya 1x, tetapi mungkin setiap saat. Dan sebagai
perincian atau alasan untuk memperlengkapi pasal 1 ayat 10-12, ini tidak
berarti penciptaan manusia menyalahi aturan dalam pasal 1, bahwa manusia
diciptakan pada hari keenam.
MEMBENTUK יָצַר yâtsar = Mungkin lebih
identik dengan menekan, mencetak (lebih spesifik seperti seorang penjunan),
secara kiasan mempunyai pengertian untuk memutuskan (membentuk sebuah jalan
keluar), terbuat dari tanah, kerangka yang terbuat dari tanah.
Allah sebagai Pribadi yang
mencetak, membentuk sebuah jalan keluar, menekan debu tanah agar tercipta
sebuah makhluk hidup. Allah sebagai pelaku utama yang membentuk manusia sebagai
makhluk yang lebih tinggi derajatnya dari makhluk-makhluk hidup yang lain. Mengapa
manusia dikatakan lebih mulia dari ciptaan-Nya yang lain? Karena dari semua
makhluk hidup yang lain (binatang air, liar, melata, burung, dan ternak) semua
diciptakan, dibentuk, tetapi hanya manusia saja yang ayat ini tekankan, bahwa
Allah MENGHEMBUSI NAPAS HIDUP.
MENGHEMBUSKAN נָפַח nâphach =Tiupan, dalam bermacam-macam aplikasi
(memompa, tiupan keras, menyebarkan, menghidupkan (sebuah bayangan))
Disinilah kita dapat melihat
bagaimana manusia tercipta dengan terdiri dari 3 unsur dalam dirinya. Tubuh,
jiwa dan roh. Tubuh manusia inilah yang berasal dari debu tanah,tetapi jiwa dan
roh manusia berasal dari napas yang Ilahi. Ketika manusia masih berada di taman
Eden, roh dan jiwa manusia masih dikuasai oleh Allah sepenuhnya dengan disertai
kehendak bebas manusia dalam dirinya. Tetapi ketika manusia jatuh ke dalam
dosa, roh dan jiwa mereka diperebutkan oleh kuasa kegelapan. Sehingga manusia
sendirilah yang akhirnya harus menentukan apakah roh dan jiwa manusia mereka
ingin dikuasai oleh Allah atau kuasa kegelapan.
Ayb 33:4 Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang
Mahakuasa membuat aku hidup.
Mzm
104:30
Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui
muka bumi.
Pkh
12:7
dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada
Allah yang mengaruniakannya.
Zak
12:1
Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang
membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh
dalam diri manusia:
Mal 2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka
daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi
jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa
mudanya.
Sehingga akibat kejatuhan manusia
ke dalam dosa, maka jiwa dan roh kita harus semakin hari ke hari masuk dalam
pembaruan demi pembaruan. Tubuh, jiwa, dan roh manusia, Alkitab katakan harus
senantiasa alami keselamatan dan terpelihara sempurna dalam diri kita.
Allah menyatakan kepada kita saat
ini, agar kita manusia menjadi makhluk yang tahu bekerja demi kemuliaan
nama-Nya. “...belum ada semak apapun di bumi, belum
timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan
hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu ...” Allah
menciptakan manusia dengan sebuah tujuan untuk menjadi makhluk yang produktif. Potensi
tersebut sudah Allah tanamkan jauh di dalam diri kita, sehingga tidak ada
alasan bagi kita untuk kita menyanggah mengenai setiap potensi kita. Menghasilkan
sesuatu, dan bekerja bersama-sama dengan Allah, itulah panggilan hidup kita
demi mencapai maksud dan rencana Allah, rancangan-Nya yang mulia atas diri kita
pribadi dan atas dunia ini.
Akibat kejatuhan Adam dan Hawa,
jiwa dan roh kita harus senantiasa alami pembarun demi pembaruan, semakin
dibaharui lewat dan dalam hubungan kita dengan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Allah yang esa. Tuhan Yesus memberkati kita semua. DS
1Te
5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh,
jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.