Minggu, 30 November 2014

KEJADIAN 2:4-7

KEJADIAN 2:4-7
Kej 2:4  Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --

Dalam ayat 5-6, kita harus mengerti bahwa ayat-ayat ini adalah pelengkap, pendukung, keterangan tambahan, dan juga sebuah perincian untuk pasal 1:10-11.
“These are generations..” (KJV)
Ayat 4 diawali dengan kalimat, demikianlah riwayat langit dan bumi. Penciptaan langit dan bumi atau terciptanya langit dan bumi, menunjukkan berasal dari sebuah sumber, tidak tercipta dan terjadi tanpa sebuah alasan. Digambarkan seperti anak yang berasal dari orang tua.
Mzm 90:2  Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Allah sendirilah yang menjadi sumber, pelaku dalam penciptaan langit dan bumi. Pribadi yang Omnipetence, Jehovah Elohiym.
Ibr 11:3  Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Kej 2:5-6  belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;  tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu--

2 penyebab mengapa belum ada semak dan belum timbul tumbuh-tumbuhan di padang.
1. Allah belum menurunkan hujan ke bumi,
2. belum ada orang yang mengusahakan tanah itu.
Dalam ayat ini kita bisa melihat bagaimana cara kerja Allah dalam kehidupan ini. Allah tidak pernah bekerja sendiri, di dalam menciptakan langit dan bumi pun Allah bekerja dalam ketigaan-Nya yang esa, bahkan dalam menumbuhkan semak dan tumbuh-tumbuhan pun Allah meberikan ruang dan kesempatan agar manusia pun dapat ikut ambil bagian dalam bekerja dan menghasilkan sesuatu.
Manusia tidak pernah diciptakan Allah sebagai makhluk yang malas, dan tidak menghasilkan apa pun. Bahkan sebelum kejatuhan manusia karena ketidaktaatan, manusia diciptakan untuk menjadi rekan dari Allah, yaitu untuk mengusahakan tanah (taman Eden).
Dan di dalam ayat yang ke-6 ada hal yang menarik, yaitu bahwa Allah mengirimkan kabut (Mist), dikatakan “...ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu...”

KABUT אֵד         '   êd  =Kabut, uap air, asap.
            Kata ini hanya dipakai 2x di dalam perjanjian lama, yaitu di dalam ayat ini dan
Ayb 36:27  Ia menarik ke atas titik-titik air, dan memekatkan kabut menjadi hujan,

Mungkin inilah awal terciptanya hujan.
MEMBASAHI שָׁקָה         shâqâh = Meminum banyak sekali, mengairi, menyediakan memberi minuman, menenggelamkan, menggenangi, membasahkan.
Kabut itu dikatakan muncul dari dalam bumi, mengairi, memberi minum, menenggelamkan, mengairi seluruh permukaan bumi.
Kej 2:10  Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
Sungai yang terbentuk karena begitu melimpahnya kabut yang Allah keluarkan dari dalam bumi.
Origin of Rain, kabut inilah yang memproduksi hujan awal di muka bumi ini.
Sungguh sangat menarik bahwa Musa memperlihatkan kepada kita pada awalnya Allah tidak menurunkan hujan, tetapi Musa pun memberikan keterangan bahwa Allah menyediakan sebuah siklus dalam ilmu pengetahuan mengenai terciptanya hujan di bumi. Alkitab menjawab dengan sebuah ilmu pengetahuan.

Kej 2:7  ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
“Ketika itulah...”
Ayat ke-7 diawali dengan frase ketika itulah. Ketika kapan?
Ketika ayat ke-5 dan 6 sedang berlangsung, tetapi perlu diperhatikan bahwa ayat 5 dan 6 ini bisa berlangsung kapan saja dan tidak terjadi hanya 1x, tetapi mungkin setiap saat. Dan sebagai perincian atau alasan untuk memperlengkapi pasal 1 ayat 10-12, ini tidak berarti penciptaan manusia menyalahi aturan dalam pasal 1, bahwa manusia diciptakan pada hari keenam.
MEMBENTUK יָצַר           yâtsar  = Mungkin lebih identik dengan menekan, mencetak (lebih spesifik seperti seorang penjunan), secara kiasan mempunyai pengertian untuk memutuskan (membentuk sebuah jalan keluar), terbuat dari tanah, kerangka yang terbuat dari tanah.
Allah sebagai Pribadi yang mencetak, membentuk sebuah jalan keluar, menekan debu tanah agar tercipta sebuah makhluk hidup. Allah sebagai pelaku utama yang membentuk manusia sebagai makhluk yang lebih tinggi derajatnya dari makhluk-makhluk hidup yang lain. Mengapa manusia dikatakan lebih mulia dari ciptaan-Nya yang lain? Karena dari semua makhluk hidup yang lain (binatang air, liar, melata, burung, dan ternak) semua diciptakan, dibentuk, tetapi hanya manusia saja yang ayat ini tekankan, bahwa Allah MENGHEMBUSI NAPAS HIDUP.
MENGHEMBUSKAN נָפַח                 nâphach  =Tiupan, dalam bermacam-macam aplikasi (memompa, tiupan keras, menyebarkan, menghidupkan (sebuah bayangan))
Disinilah kita dapat melihat bagaimana manusia tercipta dengan terdiri dari 3 unsur dalam dirinya. Tubuh, jiwa dan roh. Tubuh manusia inilah yang berasal dari debu tanah,tetapi jiwa dan roh manusia berasal dari napas yang Ilahi. Ketika manusia masih berada di taman Eden, roh dan jiwa manusia masih dikuasai oleh Allah sepenuhnya dengan disertai kehendak bebas manusia dalam dirinya. Tetapi ketika manusia jatuh ke dalam dosa, roh dan jiwa mereka diperebutkan oleh kuasa kegelapan. Sehingga manusia sendirilah yang akhirnya harus menentukan apakah roh dan jiwa manusia mereka ingin dikuasai oleh Allah atau kuasa kegelapan.
Ayb 33:4  Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.
Mzm 104:30  Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
Pkh 12:7  dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Zak 12:1  Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:
Mal 2:15  Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Sehingga akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka jiwa dan roh kita harus semakin hari ke hari masuk dalam pembaruan demi pembaruan. Tubuh, jiwa, dan roh manusia, Alkitab katakan harus senantiasa alami keselamatan dan terpelihara sempurna dalam diri kita.
Allah menyatakan kepada kita saat ini, agar kita manusia  menjadi makhluk yang tahu bekerja demi kemuliaan nama-Nya. “...belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu ...” Allah menciptakan manusia dengan sebuah tujuan untuk menjadi makhluk yang produktif. Potensi tersebut sudah Allah tanamkan jauh di dalam diri kita, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk kita menyanggah mengenai setiap potensi kita. Menghasilkan sesuatu, dan bekerja bersama-sama dengan Allah, itulah panggilan hidup kita demi mencapai maksud dan rencana Allah, rancangan-Nya yang mulia atas diri kita pribadi dan atas dunia ini.
Akibat kejatuhan Adam dan Hawa, jiwa dan roh kita harus senantiasa alami pembarun demi pembaruan, semakin dibaharui lewat dan dalam hubungan kita dengan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah yang esa. Tuhan Yesus memberkati kita semua. DS
1Te 5:23  Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

KEJADIAN 2:8-9 (Part 1)

KEJADIAN 2:8-9 Kej 2:8   Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang d...